BacaanLainnya. Soal Kelas 9. Soal Kelas 8. Soal Kelas 7. Karakteristik keluarga, yaitu: (a) ikatan perkawinan, ikatan darah, dan adopsi, (b) hidup dalam suatu atap/rumah, (c) berinteraksi, berkomunikasi, dan terdapat peran masing-masing anggota, dan (d) pemelihara budaya keluarga dengan cirinya sendiri. Keluarga inti (nuclear family) yaitu
Paragrafberikut untuk soal nomor 17 dan 18. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran Perilaku ini membuat keluarga, kelompok, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan. Perilaku hidup bersih tersebut, seperti mencuci tangan dengan
identifikasimasa kecil individu dengan orang dewasa yang kemudian menarik mereka ke dalam bentuk identitas baru, yang sebaliknya, suatu proses yang terjadi dalam inti pribadi individu dan ditengah-tengah masyarakat. 3. Pengertian Identitas Diri (Self Identity) Berdasarkan pemaparan mengenai "diri (self)" dan "identitas (identity
MasyarakatSederhana, dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif), pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Masyarakat Maju, memiliki aneka ragam kelompok sosial atau lebih dikenal dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia sebagai individu adalah kesatuan jiwa raga dan perilaku pribadi manusia itu sendiri. Sebagai individu dalam pribadi manusia terdapat unsur Nafsu , Semangat dan IntelegensiKetiganya digunakan untuk memuaskan kebutuhan sendiri, sehingga manusia lain dipandang sebagai suatu alat, sarana yang difungsikan untuk mencapai kepuasan Lisen , 1989 individu dari kata individum yang berarti tidak terbagidan suatu kesatuan yang terbatas manusia perorangan. Sedangkan menurut Wijaya , 1996 individu adalah orang seseorang atau seorang pada pertalian perkawinan suami-istri dan beberapa anaknya disebut keluarga batih nuclear family mendefenisikan keluarga untuk masyarakat Indonesia yang majemuk tidaklah mudah, karena istilah keluarga pada struktur hubungan darah , yaitu Suatu kelompok manusia yang mempunyai nenek moyang yang sama.Suatu kelompok kekerabatan yang disatukanoleh hubungan darah atau juga oleh perkawinan.Pasangan suami – istri dengan atau tanpa anakSatu orang dengan beberapa sosiologi keadaan keluarga seperti ini disebut dengan istilah keluarga sedarah consanguine familyDalam sistem kekerabatan keluarga merupakan lembaga sosial kemasyarakatan yang paling dasar , mempunyai fungsi majemukdalam usaha pemenuhan semua kebutuhan manusia baik dalam keluarga maupun diluar keluarga. Beberapa Karakteristik keluarga Diikat oleh suatu perkawinanIstri – suami disatukan oleh lembaga, masing-masing diberi hak dan kewajiban yang dilindungi oleh norma/hukum,hasil perkawinan harta atau anak mendapat pengakuan secara hukumDitandaidenganhidup bersama Pada hakekatnya suatu keluarga tinggal dalam satu rumah, kekayaan milik bersama, masalah merupakan beban bersama, tindakan dan perilaku merupakan keputusan bersamaAda peran-peran yang dilakukanKeterkaitan antar anggota keluarga , kewajiban masing-masing berbeda, hak masing-masing jelas, saling melindungi dan saling membantu.Mempertahankan kebudayaan umum atau etika yang berlaku dalam masyarakat. Berkewajiban mempertahankan sistem kebudayaan sendiri, berkewajiban mengaplikasikan kebudayaan adalah pergaulan hidup manusiahimpunan manusia yang hidup bersama dalam satu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tertentu , Suryono Soekanto, 1989Sedangkan menurut Selo Sumardjan , 1986 masyarakatmerupakan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Masyarakat menurut Ralph Linton , 1983 adalah sekelompok orang yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan pokok masyarakat menurut Abdul Sani, 1987 ada 4 macam hidup bersamaSecara statistik tidak ada ukuran berapa manusia berkelompok dan membentuk masyarakat. Tetapi prinsifnya manusia adalah makluk sosial yang hidupnya membutuhkan orang dalam waktu yang lamaManusia satu dengan yang lain saling membutuhkan , saling mengerti, saling menghargai. Dari pergaulan mereka muncul unsur-unsur budaya yang menimbulkan kebudayaan sebagai hasil perilaku BersatuManusia mempunyai kesadaran bahwa sebagai makluk sosial saling tergantung maka perlu suatu sistem hidup bersamaSistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan . Antara anggota kelompok merasa dirinya terkait satu dengan yang pendorong terbentuknya masyarakatantara lain Dorongan untuk makan , kebutuhan bahan pokok untuk mempertahankan hidup dalam hal makan manusia tidak dapat mengadakannya sendiri.Dorongan untuk mempertahankan diri , manusia dalam tahap primitif kerjasama untuk mempertahankan kelompok mutlak dilaksanakan.Dorongan untuk melanjutkan keturunan , manusia mempunyai naluri untuk mempertahankan jenis dan generasi serta memelihara keturanan. Lihat Pendidikan Selengkapnya
100% found this document useful 2 votes1K views18 pagesDescriptionMasalah Individu Keluarga Dan MasyarakatCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes1K views18 pagesMasalah Individu Keluarga Dan MasyarakatJump to Page You are on page 1of 18 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
- Setiap hari besar seperti lebaran Idul Fitri, Natal, dan Imlek, yang biasanya diadakan setahun sekali dan jadi ajang silaturahmi dengan keluarga besar atau mudik. Perayaannya juga diadakan dengan meriah karena memiliki kesakralannya. Namun, tak semuanya merasa nyaman dengan kegiatan tahunan untuk kumpul keluarga itu. Alasannya, kerap kali dalam momen itu pihak keluarga melontarkan pertanyaan yang mengganggu atau menyudutkan mereka atas pencapaian hidup. Pertanyaan itu seperti "kapan kamu lulus?", "kerja dimana sekarang?", "berapa gaji kamu?" , hingga "sudah setua ini, kenapa kamu belum menikah?". Bagaimana menyikapinya? Baca Juga Lebaran Dua Kali, Umat Islam Bisa Dapat THR Dua Kali pada Tahun 2033 Menurut Ariel Obadyah dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara, pertanyaan-pertanyaan ini maklum dilontarkan dalam momen kumpul keluarga, terutama di hari-hari raya. Hal itu dikarenakan tak semua anggota keluarga besar mengetahui dan melihat perjuangan hidup anggotanya yang lain di luar pertemuan tahunan itu. "[Pertanyaan-pertanyaan] Ini sebuah metode untuk ngobrol, ini untuk berkomunikasi satu sama lain adalah dengan bertanya," terangnya saat dihubungi National Geographic Indonesia, Senin 10/05/2021. "Itu bentuk umum yang mudah dilakukan untuk berkomunikasi. Apa lagi yang setahun sekali." Ia menambahkan, jika dilihat dari sudut pandang masyarakat Timur yang kolektif dan diadopsi masyarakat Indonesia, batas privasi suatu individu dianggap kurang. Berbeda dengan gaya komunikasi budaya Barat yang individualis, memahami hak individu dan menjaga batasan. Baca Juga Makan Malam Imlek Budaya Kumpul Keluarga dan Meja Bundar IST Setiap lebaran, keluarga besar berkumpul untuk berbagi cerita kehidupan atau sekadar menjalin kedekatan dalam persaudraan. Meski budaya kolektif memandang urusan pribadi harus diketahui secara bersama, pertanyaan-pertanyaan ini memiliki motif yang buram. Bisa saja bukan untuk sekedar basa-basi biasa, melainkan untuk mengetahui pencapaian seseorang atau untuk membandingkan seseorang dengan dirinya. "Nah, dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu, dia penanya itu bisa mengukur apa dirinya payah, apa kita yang ditanya tertinggal, apa dia lebih unggul. Jadi ini alat untuk menilai dirinya," lanjut Ariel. Selain untuk dengan diri penanya, pertanyaan juga bisa digunakan untuk membandingkan seseorang dengan pihak lain. Pihak lain ini bisa saja merupakan bagian anggota keluarga atau bukan. Orang seperti ini menganggap membanding-bandingkan adalah hal yang wajar, ungkap Ariel. Lewat pertanyaan yang dilontarkannya, cenderung seseorang sudah memiliki pendapat yang dianggapnya ideal Baca Juga Mengapa Kita Mudah Memaafkan Saat Lebaran tapi Tidak di Waktu Lain? Misal, Anda adalah pengangguran dan memiliki sepupu yang sudah memiliki usaha, sedangkan. Kemudian Anda ditanya oleh paman Anda yang bukan ayah dari sepupu itu. Sepupu Anda otomastis menjadi standar paman Anda. Standar ini kemudian menjadi kebanggaannya. Sama ibaratnya jika Anda menganggap tim sepak bola yang ideal adalah yang berhasil menjuara Liga Champion. Bila sering menyasikan pertandingan itu, Anda kemudian menganggap tim yang juara adalah yang ideal, sedangkan tim lain tidak. "Kita enggak bisa pisahkan orang dari opininya. Itu yang jadi pandangani dia. Itu kenyataannya kalau mereka punya standar opini-meski tidak menghidupinya, dan merasa mereka benar," papar Ariel. Cara menghadapi pertanyaan Untuk menghadapi momen bertemu keluarga besar, banyak yang kerap merencanakan jawaban apa yang harus diberikan. Bahkan mungkin Anda bisa saja menciptakan suatu skenario untuk berbohong. Bagi Ariel, berbohong bisa saja memanipulasi penanya. Tetapi akan berbahaya apabila penanya akan mengecek kebenarannya, seperti bertanya lebih lanjut dengan anggota keluarga yang paling dekat. Efeknya bisa mengakibatkan konflik jangka panjang dalam keluarga. Baca Juga Seperti Apa Cahaya Natal dan Ramadan Bila Dilihat dari Luar Angkasa? Maka saran terbaik untuk menghadapinya adalah jujur. Kadar kejujuran ini bisa diberikan tergantung kasus seperti alasan apa yang harus diberikan. Misal, apabila Anda ditanya "Sudah umur segini, kenapa belum nikah juga?". Maka, berilah alasan yang jujur terkait kondisi Anda seperti masih fokus dengan aktivitas sendiri, belum memiliki calon pasangan, atau kondisi belum siap nikah lainnya yang sedang dihadapi. Setelah itu kendalikan percakapan untuk membahas betapa asiknya kesibukan yang membuat Anda belum menikah juga. "Kalau ada yang basa-basi, dia mau cepat pergi kok, apalagi kalau dia yang suka membandingkan mau melihat kemenangannya," jelas Ariel. "Anda tahu kok dia mau menjatuhkan atau bukan. Kalau mau singkat, hindari berbicara dengannya." Kita bisa melihat karakteristik anggota keluarga dengan melihat polanya, atau berdasarkan anggota keluarga terdekat lainnya. Sebaiknya untuk menghindari dan meverifikasi karakternya karena belum kenal, "cukup wait and see." Rahmad Azhar Hutomo / National Geographic Indonesia Selepas beribadah di klenteng malam hari, esok harinya warga keturunan Tionghoa saling mengunjungi sanak saudara guna mempererat tali persaudaraan. Tradisi yang sangat mirip kaum Muslimin bersilaturahmi saat lebaran. Saran untuk yang memberikan pertanyaan Tak hanya untuk kalangan mereka yang sering ditanyakan, anggota keluarga lain yang kerap memberikan pertanyaan harus menyadari betapa rawannya suatu ucapan. Jika hendak berkomunikasi dengan ponakan atau anggota keluarga lainnya, ketahui terlebih dahulu apa tujuan Anda ingin bertanya. Agar menghindari perkataan yang menyinggung, sebaiknya Anda lebih sering mendengarkan. "Memang bertanya itu perlu di kumpul keluarga. Tapi saya enggak akan menanya sesuaty yang membuatnya defensif seperti "Kenapa kamu enggak lulus-lulus juga?", saya cenderung "kamu ngapain saja selama ini, ada peristiwa apa?". Kemudian saya pilih dengar ceritanya," jelas Ariel memberikan contoh kasus. Baca Juga Kumpul keluarga Jangan menginterupsi ceritanya, biarkan anggota keluarga itu menjawab. Mungkin mereka sudah memiliki solusi, sehingga Anda tak perlu menceramahinya. "Pelajaran pertama dalam komunikasi adalah jadi pendengar baik, kita harus cek dulu, jangan langsung menyerang masuk dengan asumsi kita. Apalagi kalau kita dengarnya dari pihak yang lain." Jika dia memiliki solusi atas masalah yang dihadapinya, berilah dorongan yang membuatnya semangat menjalani hidup. Tetapi jika anggota keluarga bertanya untuk sebuah solusi, Anda bisa memberikan jawaban yang bisa membantunya. Apabila masalahnya di luar kemampuan, Anda bisa menyarankannya untuk meminta bantuan ke anggota keluarga lain atau pihak lain. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
pertanyaan tentang individu keluarga dan masyarakat